Halo Guest!

Mekanika Kuantum

TEORI MEKANIKA KUANTUM

A. Teori atom Bohr
         Tahun 1913, Niels Bohr mengemukakan teori atom sebagai berikut :
1.    Elektron-elektron yang mengelilingi inti berada pada tingkat energi tertentu.
     Tingkat energi (kulit) yang paling dekat dengan inti memiliki energi lebih          rendah.
2.    Elektron bisa pindah dari tingkat energi (lintasan) dalam ke lintasan luar jika               menyerap energi, sebaliknya jika pindah dari lintasan luar ke dalam jika       memancarkan energi.
Kelemahan teori atom Bohr tidak dapat menjelaskan penguraian garis-garis spektrum hidrogen di bawah pengaruh medan magnet.

B. Teori atom mekanika kuantum
          Teori atom yang menerangkan sifat partikel sub atom adalah mekanika gelombang atau mekanika kuantum. Salah satu acuan mekanika kuantum adalah hipotesis Louis de Broglie (1924), yaitu sinar bersifat materi juga bersifat gelombang (kuantum).
          Tahun 1926, Haisenberg mengemukakan azas ketidakpastian yang tidak mungkin mengetahui secara bersama-sama kedudukan dan kecepatan gerak elektron. Elektron dalam atom tidak mempunyai lintasan tetapi yang ada hanya letak kebolehjadian ditemukannya elektron dalam ruang-ruang tertentu dalam atom, yang disebut dengan orbital.
          Tahun 1926, Erwin Schrodinger berhasil merumuskan persamaan gelomnag untuk menggambarkan gerakan elektron dalam atom. Sehingga munculah model atom modern yang disebut teari atom Schrodinger yaitu inti atom tersusun dari proton yang bermuatan listrik positif, kulit atom dibentuk oleh orbital-orbital.
          Oleh karena keberadaan elektron diperkirakan dengan mekanika kuantum maka teori atom modern disebut teoti atom mekanika kuantum.

0 komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger